Rabu, 22 Desember 2010

Hari Ibu 0 komentar

Rabu, 22 Desember 2010 |
Pergerakan wanita diawali oleh R.A Kartini. Pergerakan wanita mula-mula berupa pergerakan sosial, yaitu pergerakan yang berjuang untuk menaikkan derajat (kedudukan) wanita dalam masyarakat. Sering dinamakan pergerakan emansipasi, yaitu pergerakan yang bertujuan mencapai persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan, terutama yang menyangkut urusan keluarga dan perkawinan.
Ide-ide Kartini tertuang dalam surat Kartini kepada teman-temannya yang ada di Negeri Belanda, dan dihimpun menjadi sebuah buku yang diberi judul "Habis Gelap Terbitlah Terang". Untuk memperingati jasa R.A Kartini, maka setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini.
Perjuangan R.A Kartini dilanjutkan oleh Dewi sartika dari bandung, ia mendirikan sekolah Kautamaan Istri (1904) di Bandung.
Pada Tanggal 22-28 Desember 1928 diadakan kongres wanita pertama di jogjakarta yang selanjutnya tgl 22 des di peringati sebagai hari ibu.

read more

Kebencian Hari Ini, Petaka Esok Hari 0 komentar

Sahabat blogger, percayakah anda, sebuah dendam dan kebencian yang ditebar hari ini membuahkan celaka bagi generasi mendatang? Mari kita tengok.
Berapa sering kita mendengar banyaknya korban akibat ranjau yang ditanam saat perang puluhan tahun silam. Di Rusia, Cina, Kolombia, Kamboja, Jenewa, Irak, Afganistan,  negara-negara Afrika, dan lain-lain.
Ranjau-ranjau itu adalah sisa-sisa amarah, bekas-bekas angkara, dan jejak-jejak amuk, dan bekas-bekas kebencian. Kebencian atas penindasan dan ketidak adilan. Kebencian akan perilaku adikuasa.
Kita tak pernah tahu kapan semua itu akan tersapu bersih. Meski damai telah dijabattangankan, siapa bisa menjamin tak ada penyesalan di kemudian hari? Betapa mahalnya sebuah kebencian.
Hal ini mengajarkan pada kita untuk tidak hanya mempertimbangkan apa yang terjadi pada esok hari akibat perbuatan kita hari ini. Ketika kiBlogger: Annas blog - Buat Entrita membenci sesuatu, maka kebencian itu akan beranak pinak, dan akan kembali kepada kita sebesar kebencian yang kita tebarkan.
Mari tanyakan pada diri sendiri, buat apa kebencian ini? Adakah manfaatnya? Adakah akibat diesok hari buat diri kita dan anak cucu kita? Adakah jalan yang lebih baik? Karena ranjau-ranjau kebencian itu akan melukai orang yang membenci, juga orang yang dibenci. Dua-duanya sama-sama terluka.
Namun ada yang harus digaris bawahi, bahwa kebencian tidaklah sama dengan ketegasan sikap dalam menegakkan aturan dan batas-batas norma kehidupan. Kebencian lebih condong mengarah pada subjek, sedang ketegasan lebih mengacu pada perilaku dan perbuatan.
Semakin jauh kita memandang ke depan, semestinya semakin besar nilai perbuatan kita hari ini bagi kemanusiaan.  Semakin berhati-hati dalam menentukan langkah dalam bertindak.

read more

Jumat, 03 Desember 2010

Nilai Sebuah Kegagalan 0 komentar

Jumat, 03 Desember 2010 |
Bagi banyak orang kegagalan adalah sesuatu yg buruk. Apakah betul begitu? Untuk pikiran yang dangkal, hal itu memang betul. Namun apabila kita memikirkannya lebih dalam lagi, kegagalan tidak selamanya merupakan bencana. Bisa jadi, dengan kegagalan Tuhan mengingatkan kita bahwa kapasitas kita belum cukup untuk menerima kesuksesan. Barangkali Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa masih banyak hal yang harus kita pelajari, yang mana kalau kita sukses padahal kemampuan kita masih dangkal, kita akan terjatuh lebih dalam lagi. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang ahli investasi dari Amerika bahwa ‘orang bodoh dengan uang banyak adalah suatu fenomena yang sangat menarik’. Apakah yang akan terjadi bila orang bodoh tiba-tiba mendapatkan uang banyak? Jelas, dia akan menghabiskannya tanpa perhitungan hanya untuk barang-barang konsumtif dan kembali mengalami kesulitan keuangan karena kemungkinan besar barang-barang konsumtif tersebut akan dia beli dengan cara kredit. Apakah dia pantas disebut orang kaya? Jelas tidak, orang yang betul-betul kaya tahu betul apa yang akan dia perbuat dengan uangnya dan akan mengembangkannya lebih banyak lagi.
Poin utamanya adalah kesuksesan yang kita terima akan selalu sesuai dengan kapasitas diri kita. Jika kita menerima kesuksesan di luar kapasitas diri, malah kita akan jatuh lebih dalam dan gagal lebih parah. Maka dari itu, jangan terlalu mendramatisir kegagalan. Bisa jadi dengan kegagalan Tuhan menyelamatkan kita dari kegagalan yang lebih parah. Yang perlu kita fokuskan adalah bagaimana caranya agar kita bisa berkembang secara pribadi untuk layak menjadi orang yang betul-betul sukses sehingga kesuksesan kita bisa bertahan lama dan semakin berkembang.
Semoga Beruntung!

read more

Bahasa yang Hilang Sejak Abad 16 Ditemukan dalam Surat 0 komentar



Sebuah tim arkeolog internasional mengatakan tulisan mirip ceker ayam di belakang sebuah surat yang ditemukan dari penggalian situs abad ke-17 merupakan bahasa yang digunakan masyarakat asli di sebelah utara Peru.

Tim arkeolog tersebut menemukan surat tersebut di bawah gunungan batako dalam sebuah kompleks gereja yang telah roboh di dekat Kota Trujillo. Kompleks tersebut dihuni biarawan Dominika selama dua abad.

“Penyelidikan kami menyimpulkan kertas tersebut menunjukkan sistem angka dalam sebuah bahasa yang hilang ratusan tahun lalu,” ujar Jeffrey Quilter, arkeolog dari Peabody Museum of Archaeology and Ethnology di Harvard, kepada Reuters.

Sebuah foto surat tersebut yang belum lama ini dirilis tim arkeolog menunjukkan satu kolom tulisan tangan dalam bahasa Spanyol dan diterjemahkan ke dalam sebuah bahasa yang menurut para ilmuwan saat ini sudah punah.

“Kami menemukan sebuah bahasa yang belum pernah dilihat atau didengar sejak abad 16 atau 17,” ujar Quilter. Bahasa tersebut diduga terpengaruh Quechua, bahasa kuno yang masih digunakan beberapa orang di Andes.

Surat yang dikubur di reruntuhan Gereja Magdalena de Cao Viejo di Kompleks El Brujo Archaeological tersebut ditemukan pada 2008. Namun, menurut Quilter, para arkeolog memutuskan untuk merahasiakan penemuannya sampai penelitian menunjukkan bukti bahasa yang hilang tersebut dipublikasikan bulan ini di jurnal American Anthropologist.

“Saya rasa banyak orang tidak menyadari berapa banyak bahasa yang digunakan pada masa pra-kontak,” tambah Quilter. “Secara linguistic, hubungan antara penakluk dari Spanyol dan warga local sangat kompleks.”


read more

Yakinlah Anda Bisa 0 komentar

Ingatlah ketika Anda masih kecil, dan mencoba belajar berjalan.  saya yakin anda mengalami seperti ini:
Pertama Anda harus belajar untuk berdiri: sebuah proses yang melibatkan seluruh tubuh, jatuh lalu kembali berdiri. Anda kadang tertawa serta tersenyum, tapi dilain waktu anda menangis dan meringis karena sakit. Entah, seperti ada tekad dan keyakinan dalam diri Anda bahwa Anda akan berhasil, apa pun dan bagaimanapun. Anda punya motivasi dalam diri Anda
Setelah banyak berlatih akhirnya Anda mengerti bagaimana keseimbangan diri Anda, sebuah persyaratan untuk kejenjang berikutnya. Anda menikmatinya dan seolah-olah punya kekuatan baru, punya motivasi baru. Anda akan berdiri dimana Anda suka – di tempat Anda, di sofa, di pangkuan ibu Anda, Bapak anda, atau pun seseorang. Itu adalah waktu yang menggembirakan – Anda melakukannya! Anda dapat mengontrol diri Anda. Anda tersenyum dan tertawa lucu, puas akan keberhasilan Anda.  Sekarang – langkah berikutnya – berjalan. Anda melihat orang lain melakukannya – ini keliatannya tidak terlalu sulit – hanya memindahkan kaki Anda saat Anda berdiri, kan?
Salah – ternyata lebih kompleks daripada yang Anda bayangkan. Anda berurusan dengan rasa frustasi. Tapi Anda terus mencoba, mencoba lagi dan mencoba lagi dan lagi sampai Anda tahu bagaimana berjalan. Anda selalu ingin kedua tangan anda diberi pegangan saat berjalan.
Jika orang melihat Anda berjalan, mereka akan bertepuk tangan, mereka tertawa, mereka akan memberi semangat, “Ya Tuhan, lihatlah apa yang dia lakukan”. “Oh anakku sudah bisa berdiri”. “pandainya anakku, pintarnya anakku” dan lain-lain. Dorongan ini memicu Anda; dorongan itu menambah rasa percaya diri Anda. Dorongan itu memotivasi Anda
Namun meski begitu, Andapun mencoba berjalan saat tak ada yang melihat Anda, saat tak ada yang bersorak-sorai? Setiap peluang ada, Anda berlatih untuk berjalan.  Anda tidak bisa menunggu seseorang untuk memotivasi Anda untuk mengambil langkah-langkah berikutnya. Anda belajar bagaimana untuk memotivasi diri sendiri.
Jika kita bisa mengingat hal ini tentang diri kita di hari ini.
Ingat bahwa kita bisa melakukan apapun yang kita pikiran. Kita mampu mengatur jika kita mau dan bersedia melewati proses, seperti ketika kita belajar berdiri, seperti ketika kita belajar berjalan. Kita tidak perlu menunggu orang lain untuk memotivasi kita, kita perlu memotivasi diri kita sendiri.
Jika Anda sudah lupa bagaimana melakukan hal ini, atau merasa seperti beku, kaku dan gamang. Maka Anda membutuhkan motivasi, ambillah kembali perjalanan singkat dalam hidup Anda yang telah lewat – Lihatlah prestasi Anda, tidak peduli prestasi besar atau prestasi kecil – atau saat-saat dimana Anda bertemu dengan tantangan dan menemukan cara untuk berhasil. Ulanglah keberhasilan itu saat ini, saat anda menghadapi permasalahan yang sedang anda hadapi.
Fokus pada semua hal yang Anda pikir Anda tidak bisa lakukan, kemudian lakukanlah. Lihatlah buah hati anda. Mereka tidak pernah menyerah. Dan mereka yakin serta percaya terhadap anda, bahwa anda mampu dan bisa.  Mereka percaya di dalam semua kehidupan Anda!
Sekarang Anda harus percaya pada diri Anda! Yakinkan pada hati Anda Bahwa Anda pasti bisa.
“Ingat, hari ini adalah hari terbaik dalam hidup Anda, milikilah masa depan yang indah, dengan membuat perubahan hari ini!

read more

Suported By

Visitors

free counters

Pukul Berapa Saat Ini?

Tanggal Berapa Saat Ini....???

Profile

Profile
Purnawiyata

Profile

Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
Nama saya Annas Fatkhurrohman. Saya bersekolah di SMP N 1 PONOROGO. Saya pendatang baru di blogger. Jangan lupa kunjungannya dan FOLLOW ya :)

Translate

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Label

 

Daftar Isi

Pengikut

Entri Populer

Copyright © ANNAS FATKHURROHMAN | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog